3.09.2008

Review: Dojihatori - It's Too Risky To Take A Day Off

Dojihatori merupakan satu dari banyak band indie lokal asal Yogyakarta yang sedang bersinar. Aksinya di event berskala regional yang diadakan sebuah brand rokok terkenal, telah menempatkan salah satu single mereka pada album kompilasi Indiefest tahun lalu.

Jujur, saya mengikuti perkembangan band ini dari pertama kali mereka merilis EP "Get Out Of Here". Dengan mengusung genre musik britpop (menyusul senior satu label mereka, Bangkutaman), Dojihatori mengemas LP mereka ini dengan apik. Album "It's Too Risky To Take A Day Off " yang berisi 8 track ini, bernuansakan sound-sound yang tidak begitu jauh dari Oasis, mulai era album Definitely Maybe hingga Be Here Now (tidak heran, karena mereka juga terinfluence band ini).

Ada beberapa lagu di album ini yang -mau tak mau- memaksa saya membandingkannya dengan milik Oasis. Vokal pada bagian chorus "Morning Show" sedikit mengingatkan saya akan "Acquiesce"-nya Oasis. Pada track "There’s A Light", entah bagaimana, aransemennya mirip "Heroes"-nya David Bowie yang pernah di cover ala Oasis. Terakhir, "Tomorrow" yang bernuansa tipikal lagu balada bertempo pelan ala Oasis, mengingatkan saya akan "Stand By Me".

Favorit saya pada album ini adalah track "This Soul" yang juga masuk kompilasi Indiefest 2006. Musiknya lebih bertempo up-beat dan lebih nge-root. Penggunaan synth-keyboard membuat track ini lebih hidup. Canggih!

Buat penggemar musik-musik britpop macam Oasis, Shed Seven atau Stone Roses, album ini sayang untuk dilewatkan. Yah, paling tidak, bisa dijadikan penawar rasa kecewa terhadap salah satu band major label yang -menurut mereka- juga sangat terinfluence Oasis (hingga ke font logonya!). Namun overall, album ini patut diperhitungkan di scene musik indie tanah air, di tengah semakin maraknya band-band indie lokal yang mengeluarkan album.

No comments: